#
ialah panggilan yang menggetarkan, membiruharu, menggemakan, rasa terdalam dari diri setiap wanita.selalu dan senantiasa. ada nuansa, cita, imaji, dan gairah setiap kali kata tiga huruf plus dua dan tanda seru serta titik itu -IBU..!- di teriakkan oleh sosok mungil yang menyambut kehadiran.
IBU..!
Ini kata tentang penegasan madrasah agung. tempat anak-anak mempertanyakan semesta dengan bahasa yang paling akrab, harapan paling memuncak , dan keingintahuan paling dalam. ini dermaga pengaduan paling luas saat mereka merasa teraniaya, ini belai paling menentramkan saat mereka gelisah. dan ini dekapan paling memberi rasa aman saat mereka ketakutan. Ibu, perpustakaan paling lengkap , kelas paling nyaman, lapangan paling lapang, tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung tak bernyawa.
IBU..!
Panggilan yang meneguhkan status kemanusiaan, dan kehormatan, ibumu disebut tiga kali di depan, baru ayahmu menyusul kemudian. Begitulah Rasulallah menegaskan. Ia juga panggilan yang membawa makna perjuangan. Pegalnya membawa kandungan, susahnya posisi berbaring dan sakitnya melahirkan. Tapi juga senyum manis disaat berdarah-darah mendengar tangis sang putera pecah.
IBU..!
Mungkin memang tak sesedarhana itu, karena posisi ibu adalah anugerah, yang kemanan pun bukan jaminan Allah pasti mengaruniakannya pada kita. Persis sebagaimana Aisyah, Hafshah, Zainab binti jahsy, dan lainnya. ya tetapi mereka kan ummahatul mukminin, ibu dari semua orang yang beriman, kata kita. Pada posisi ini, memang. Tetapi mengandung , melahirkan, menyusui, menimang adalah bagian dari saat yang dinanti bersama hakikat kata ibu..! itu, yang juga tak dirasai oleh Aisyah sekalipun..
#dalam buku Saksikan bahwa aku seorang Muslim -Salim A Fillah
#
disini disini