tak usah terlalu menyalahkan mereka, barangkali mereka sadar bahwa mereka tak kuasa memaku waktu barang sedetikpun. upaya mereka hanya untuk mempertahankan bahagia; selama yang mereka bisa.
Walaupun akhirnya -kini- mereka tak memahami mengapa kata2 itu mulai pudar, layu, kehilangan makna.
semoga semua -aku, kau, dia, dan mereka- tetap ada, mampu membagi dan mempertahankan rasa bahagia -atas nama apapun- .
gambar disini
0 comments:
Post a Comment