Monday, 21 January 2013 0 comments

kisahku dan sepasang bidadari



“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan jangan lah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah kepada keduanya perkatanaan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah,”Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.” (Qs. Al-Isra : 23-24)



Bismillah....


Asalamualaikum...

Kawan..Jejak-jejak ini terlalu berserakan, dan ketika ku kumpulkan jejak itu, ku tersadar akan suatu hal, ada yang salah dengan langkahku.....semoga tak ku ulang kembali


Kisah ku dan Sepasang Bidadari *

Saat ku berusia 1 tahun, mereka menyuapi dan memandikanku..
             Sebagai balasannya, ku menangis sepanjang malam, hingga memaksanya tetap terjaga
Saat ku berusia 2 tahun , mereka mengajariku bagaimana caranya ku berjalan..
            Sebagai balasannya, ku pergi ketika mereka memanggilku..
Saat ku berusia 3 tahun, mereka memasakkanku semua makanan dengan penuh kasih dan sayang
            Sebagai balasannya, malah ku pecahkan piring itu dan kubuang makanan ke lantai
Saat ku berumur 4 tahun, mereka memberiku pensil berwarna.
            Sebagai balasannya, ku bermain dan mencoret seisi rumah...
Saat ku berumur 5 tahun, mereka membelikanku pakaian-pakaian yang nyaman dan indah.
            Sebagai balasannya, ku memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat    rumah.
Saat ku berumur 6 tahun, dengan kepayahan mereka mengantarku pergi sekolah.
            Sebagai balasannya, ku berteriak tak mau, bahkan ku membuang tas sekolahku
Saat ku berumur 7 tahun, mereka membelikanku bola.
            Sebagai balasannya, ku lemparkan bola dan ku pecahkan jendela tetangga.
Saat ku berumur 8 tahun, mereka memberikanku es krim.
            Sebagai balasannya, ku tumpahkan es krim itu hingga mengotori seluruh bajuku.
Saat ku berumur 9 tahun, mereka membayar mahal untuk kursus keahlianku .
            Sebagai balasannya, ku sering bolos dan sama sekali tak pernah berlatih.
Saat ku berumur 10 tahun, mereka mengantarku kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
            Sebagai balasannya, ku melompat keluar mobil tanpa memberi mereka salam.
Saat ku berumur 11 tahun, mereka  mengantar ku dan teman-temanku ke bioskop.
            Sebagai balasannya, ku minta mereka duduk di baris lain, di tempat yang tak terlihat dari pandanganku dan temanku.
Saat ku berumur 12 tahun, mereka melarangku untuk melihat acara TV & Video khusus orang dewasa.
            Sebagai balasannya, ku tunggu sampai mereka pergi keluar rumah.
Saat ku berumur 13 tahun,mereka menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
            Sebagai balasannya, ku katakan mereka tidak tahu mode.
Saat ku berumur 14 tahun, mereka membayar biaya untuk kempingku selama sebulan liburan.
            Sebagai balasannya, ku tak pernah meneleponnya,memberi mereka kabar mengenai keberadaanku.
Saat ku berumur 15 tahun, pulang kerja mereka ingin memelukku.
            Sebagai balasannya, ku kunci pintu kamarku dan pura2 tak tahu.
Saat ku berumur 16 tahun, mereka ajari ku mengemudi kendaraannya.
            Sebagai balasannya, ku pakai kendaraannya setiap ada kesempatan tanpa memperdulikan kepentingan mereka.
Saat ku berumur 17 tahun, mereka sedang menunggu telepon yang penting.
            Sebagai balasannya, ku pakai telepon nonstop semalaman.
Saat ku berumur 18 tahun, mereka menangis terharu ketika ku lulus SMA.
            Sebagai balasannya, ku berpesta dengan teman-temanku hingga pagi.
Saat ku berumur 19 tahun, mereka membayar kuliahku dan mengantarku ke kampus pada hari pertama.
            Sebagai balasannya, ku minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar ku tidak malu di depan teman-temanku, ditertawakan sebagai "anak mami".
Saat ku berumur 20 tahun, mereka memberiku sebuah kendaraanguna aktivitasku,
dan suatu hari bertanya "Dari mana saja seharian ini?"
            Sebagai balasannya, ku jawab, "Ah, Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"
Saat ku berumur 21 tahun, mereka menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirku di masa depan.
            Sebagai balasannya, ku membentak "Ku tak ingin seperti ayah, ku ingin menjadi diriku sendiri”
Saat ku berumur 22 tahun, mereka memelukku dengan haru saat ku lulus perguruan tinggi.
            Sebagai balasannya, ku tagih janjinya untuk kapan ku bisa ke Luar Negeri.
Saat ku berumur 23 tahun, mereka membelikanku 1 set furniture lengkap untuk rumah baruku.
            Sebagai balasannya, ku ceritakan pada temanku betapa kunonya furniture itu
Saat ku berumur 24 tahun, mereka bertemu dengan kekasihku dan bertanya tentang keluarga dan rencananya di masa depan.
            Sebagai balasannya, ku mengeluh, "Aduuh, bagaimana ibu ini, kok bertanya seperti itu?."
Saat ku berumur 25 tahun, mereka membiayai pernikahanku.
            Sebagai balasannya, ku pindah ke kota lain menjauh dari mereka bertahun-tahun.
Saat ku berumur 30 tahun, mereka memberikan beberapa nasihat bagaimana merawat bayiku kepada ku dan istriku.
            Sebagai balasannya, ku katakan padanya, "Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat ku berumur 40 tahun, mereka menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
            Sebagai balasannya, ku berkata lantang "maaf yah,bu, ku sibuk sekali, ku tak ada waktu."
Saat ku berusia 50 tahun, mereka sakit-sakitan hingga memerlukan perawatanku.
            Sebagai balasannya, ku minta kerabat terdekatku untuk menampung mereka, karena ku terlalu sibuk dengan urusanku.

Hingga suatu hari Alloh memanggil mereka...
dan seketika itu, mereka hilang dari pandanganku....
aku pun hanya bisa terdiam, membisu mengingat semua hal yang belum sempat kulakukan untuk mereka , walau hanya sekedar menanyakan kabar mereka......  



Hanya untukmu sepasang bidadariku.....maafkan aku jika belum mampu melukis senyum bahagia diwajahmu...

semoga ku mampu senantiasa memberikan bakti ku kepadamu..





*kutipan puisi dalam buku Bunda, Maafkan Aku

 #asbun
gambar


Powered by Blogger.
 
;