Tuesday, 8 December 2015 0 comments

Makna

~Banyak hal tak bermakna kita jumpai disekitaran kita, tapi bukan sama sekali tak bermakna hanya saja kitalah yang lupa memberinya makna~



perjalanan ini semakin terasa melelahkan, pada awalnya perjalanan ini memang cukup melelahkan , tapi tak separah sekarang. namun..mau dikata bagaimanapun, lelah itu sebenarnya sebuah keniscayaan, bahkan orang tertidur lelap pun akan merasakan lelah ketika dia terbangun. sehingga ada hal lain yang perlu kita fokuskan, bukan pada lelahnya tapi pada alasan mengapa lelah ini ada. semua orang merasakan lelah yang sama, orang pergi ke kantor, orang pergi berdagang, bahkan orang pergi untuk tidak berbuat apapun merasakan lelah yang sama, dan yang membedakan semuanya adalah alasan mengapa mereka mau menanggung lelah tersebut, alasan mengapa mereka siap menerima lelah itu, alasan mengapa mereka mau merasa lelah!

di tengah jalan yang menurun dengan dikelilingi pepohonan pinus yang segar, mungkin saat itu pukul 8 atau 9 pagi, entahlah tepatnya pukul berapa, karena aku pun tak membawa arloji atau semacamnya, hanya saja ada diantara kami yang sempat berkata bahwa sinar matahari disini akan sangat melenakan disekitar waktu itu, dan sekarang aku merasakan suasana yang memang melenakan, angin yang cukup untuk menghilangkan rasa gerah, sinar matahari yang malu-malu menyelinap diantara dedaunan lalu mengenaiku tanpa aku merasakan panas yang menyebalkan. disaat itu, tetiba aku teringat suatu hal yang sempat jadi bahan perbincangan kami selama ini. 

sebenarnya kemana perjalanan ini akan berakhir??

hanyakah akan berakhir untuk memuaskan hasrat mu sendiri??

atau memang ada hal lain yang ingin kau capai, tapi kau enggan membaginya bersama kami??

jika memang hanya ada hasratku di ujung perjalanan ini, lalu mengapa di pangkal perjalanan dahulu aku merancang dengan detail siapa saja yang akan aku bahagiakan dengannya. jadi tentu bukan hanya ada hasratku saja diujung perjalanan ini, ada sesuatu yang lebih dari itu dan aku tak akan pernah ingkar dengan apa yang pernah aku camkan!
Sunday, 17 May 2015 0 comments

kabar menyenangkan

alhamdulillah ya Rabb

wilayah manusia memang hanya sebatas ikhtiar, dan keputusan hasil akhir akan seperti apa, itu adalah teritori Allah.

hari ini saya cukup excited ketika 2 dari 3 hal yang harus saya miliki untuk melanjutkan studi saya, guna meraih apa yang saya mimpikan telah ada di genggaman tangan. di perjalanan itu ternyata memang tak semudah yang dibayangkan ketika awal memulai jalan ikhtiar ini, semuanya akan mudah, itu pikir saya dulu. padahal setelah mulai lama menapaki jejak ikhtiar ini, tak sedikit godaan bahkan ujian yang mulai menghalangi dan menghambat jalan bak kerikil dan batu sandungan besar. --menyebalkan
untungnya Allah menempatkan saya di lingkungan yang luar biasa baik, keluarga yang percaya penuh dengan keputusan saya, kelompok lingkaran tercinta yang senantiasa saling menguatkan dan saling mengingatkan.

perjuangan ini masih belum berakhir, masih ada 1 hal lagi yang mudah-mudahan Allah rezeki kan kepada saya, sehinggga terpenuhi lah 3 hal yang memang saya incar untuk saya dapatkan di tahun ini.
dan selalu dengan harapan yang sama: "jika jalan ini adalah jalan yang kelak ada ridho-Mu disana, maka mudahkanlah jalan ini ya Rabb..."




Sunday, 22 March 2015 2 comments

Ada jawabannya

malu yang paling memalukan adalah ketika tersadar telah dibuat malu oleh Allah..
bukan..bukan secara langsung Allah menegur saya sehingga saya merasa malu di depan makhluk. malu ini adalah malu ketika mengkhawatirkan doa yang tak terjawab, malu karena telah menganggap remeh kuasa Allah padahal Allah menjawab doa saya secara langsung, lunas, tunai.

sumpah, sungguh malu sama Allah ketika itu.

Ketika saya melakukan persiapan dan menunggu jadwal pendaftaran untuk studi lanjutan saya, saya memiliki cukup banyak waktu untuk melakukan banyak hal selain ngoprek-ngoprek soal TOEFL -- yang merupakan salah satu syarat untuk lolos tahap administrasi dalam meraih beasiswa dari LPDP-- . Bisa dibilang saya termasuk golongan orang lapangan, yang energinya masih tersisa lumayan banyak ketika aktivitas saya hanya pegang pensil + soal2 TOEFL di rumah. Energi yang masih tersisa banyak ini kadang membuat saya uring2an ketika tak berhasil saya salurkan ke aktivitas lain, maka kadang saya pergi silaturahim ke rumah saudara, mengikuti seminar ini dan itu, membuat hal-hal aneh dari barang yang sudah tak digunakan lagi di rumah. Beberapa hari, hal itu cukup ampuh untuk meredam uring2an saya, tapi sayangnya rasa bosan akhirnya menghampiri juga. Bukan..bukan bosan karena bentuk aktivitasnya, tapi tepatnya bosan karena aktivitas saya hanya saya yang menikmatinya, dan nilai manfaatnya tidak terlalu besar untuk orang lain. lalu entah kenapa saya kepikiran untuk mencoba membangun social movement di Tasikmalaya, selain dari efek yang dihasilkan dari social movement ini yang akan bagus bagi orang lain, juga bisa sekalian sebagai sarana aktualisasi pengembangan diri, dalam hal manajerial, merumuskan konsep yang baik dan lain-lain. lumayan lah agar otak, dan badan --sebagai perwujudan ruhani dan jasadiyah-- dapat dimaksimalkan dalam kegiatan yang positif.

singkat cerita, konsep kasar dari social movement yang akan saya jalankan sudah saya kantongi, meski memang perlu di diskusikan dengan teman yang lain dan oh ya untungnya ada teman yang memang sehati dan memang terlihat untuk mau sama-sama berkomitmen dalam merintis movement ini. haha
terasa lancar pada awalnya, belum ada kendala, saya pun mulai mencari referensi movement2 yang ada, sehingga sedikitnya saya bisa meng-copy cara mereka menjalankan movement mereka bahkan saya mendapatkan proposal dari salah satu movement yang cukup keren, dan sudah berpayung hukum (menjadi yayasan). saya belajar banyak dari movement tersebut, dan dari situ pula saya mendapat kenadala. konsep movement yang kami rencanakan adalah pengelolaan sedekah dari orang2 dan memanfaatkannya dalam hal yang lebih luas kebermanfaatannya, sehingga penggalangan sedekah menjadi hal yang vital dalam hal ini. permasalahannya adalah, bagaimana saya bisa menggalang dana dari potensi sedekah yang ada jika tak ada kepercayaan dari para potensi sedekah itu. kami hanya para freshgraduate yang berniat mengabdikan diri untuk kebermanfaatan orang lain. sehingga wajar adanya jika mereka tidak percaya dengan kami, karena kami bukan orang yang memiliki pamor sebagai orang yang dapat dipercaya, bisa saja kami menggelapkan dana tersebut, mungkin begitu pikir orang-orang.

hopeless.. udah lah nggak akan maju nih rencana ke tahap pelaksanaan, kami terkendala dalam hal yang vital, semacam mau mengendarai mobil namun tak ada bahan bakar di mobil itu.
dan hari ini Allah membuat saya malu, Allah tunjukkan bahwa putus asa-nya saya, hopeless-nya saya, tidak bersemangatnya saya, itu salah. Saya berharap pada Allah tapi tak ada keyakinan di dalam nya, ah sungguh saya malu. karena dengan seizin Allah, tiba-tiba ada senior yang sedang melaksanakan study nya di Australia menghubungi saya dan meminta saya mengelola dana sedekah untuk kegiatan charity di Indonesia. -- Head shot itu..

Allah memang pasti akan menjawab semua doa hamba-Nya, maka sudah sepantasnya kita sebagai yang berharap untuk meletakkan keyakinan bahwa doa kita akan dijawab oleh Allah.
seperti Doa nabi Ibrahim yang dijawab oleh Allah dengan lahirnya nabi di tanah Mekah setelah bertahun2 doa dipanjatkan oleh nabi Ibrahim.

Sehingga, mari senantiasa berdoa dan yakin akan ketentuan Allah, karena Allah lah yang mahaMengetahui rahasia langit dan bumi, hidup kita mah cuman apa atuh bagi kuasa Allah mah...he

Powered by Blogger.
 
;